Thursday, October 16, 2014

FALSAFAH ALAM MINANG KABAU


FALSAFAH ALAM MINANG KABAU

Ungkapan alam takambang jadi guru sangat akrab di telinga orang minangkabau . ungkapan itu tidak asing lagi bagi nya. Mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, sangat akrab dengan pernyataan itu, hal itu memang pantas , karena filsafah ini memang pantas , karena filsafat hidup orang minangkabau adalah filsafat alam . artinya orang minagkabau melandaskan pedoman hidupnya kepada alam .
Alam bagi orang minangkabau bukan sekedar tempat lahir dan tempat hidup. Alam bagi mereka adalah segala-galanya . alam bagi mereka mempunyai makna filosofis. Mereka mengungkapkan alam takambang jadi guru. Hal itu pula lah yang membuat mereka mengukirkan pandangan hidup dalam pepatah, petitih, dan, mamangan dari bentuk , sifat dan kehidupan alam.
Ado matohari, ado bulan, ado bumi, ado bintang
Ado siang, ado malam, ado pagi ,ado patang
Ado aia, ado api, ado angina, ado tanah,
Semua unsur alam ini saling berhubungan , tetapi saling mengikat, saling berbenturan, tetapi tidak saling melenyapkan , saling mengelompok, tetapi tidak saling melebur. Unsur itu masing-masing hidup dengan keberadaannya (eksistensinya dalam suatu keharmonisan , tetapi dinamis , ia hidup dalam dialektika alam yang dinamakan bakarano,bakajadian(basabab,baakibat)
Orang minang kabau mengungkapkan pandangan hidupnya dengan beribarat . mereka selalu beranalogi. Alam yang luas dengan segala unsurnya , dianalogikan kepada manusia. Alam yang luas dengan segal unsurnya ada pada diri kita
Keberadaan unsur alam ditengah-tengah unsur yang lain sama dengan keberadaan individu mendapatkan tempat sesuai dengan kodratnya
Dari bentuk sifat dan kehidupan alam itu , orang minangkabau menurunkan ajarannya, menciptakan filsafatnya, ajaran itu berisi ketentuan ,peraturan dan rambu-rambu kehidupan secara individu dan kehidupan bermasyarakat. Ajaran itu tertuang di dalam dua bentuk yakni petatah dan petitih. Petatah dan petitih itu dibuat berdasarkan bentuk, sifat, dan kehidupan alam. Oleh karena itu alam bukan sekedar tempat lahir dan tempat hidup bagi orang minang kabau tetapi juga merupakan filosofi hidupnya
Alam bagi orang minangkabau mengandung makna yang tiada tara . alam bagi meraka adalah segala-galanya, mereka menganggap dirinya bagian dari alam kepada alam mereka menyandarkan kehidupan . dengan alam pula mereka hidup , karena itu mereka sangat akrab dengan alam
Menurut orang minagkabau hubungan manusia dengan lama sangat akrab, mereka beranggapan, manusia adalah bagian dari alam, bahkan ada di antara mereka yang berpendapat, manusia itu adalah alam itu sendiri. Hal ini dibuktikannya bahwa unsur –unsur yang ada pada alam luas (alam makro) ini ada juga pada diri manusia juga ada air, ada api, ada angin,dan ada tanah.
Mereka mengungkapkan keindahan itu dengan penuh perasaan .
Elok ranahnyo minangkabau, rupo karambia tinggi-tinggi, cando pinangnyo lingguyuran , rupo rumpuiknyo ganti-gantian . gunuang marapi jo singgalang , tandikek jo gunuang sago, pasaman jo gunuang talang. Nan bagunuang babukik-bukik, nan bahutan barimbo labek, nan babukik baguo batu, nan bangarai balurah dalam. Nan badanau aia mangalia, nan batasik bapayau-payau.
Alam yang indah itu bukan sekedar dipujanya tetapi juga dimanfaatkannya. Alam, selain mereka manfaatkan untuk menjadi guru (alam takambang jadi guru), juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya , kebutuhan ekonominya
Perhatikan ungkapan berikut
Sasukek duo baleh taia, sacupak mangko digantang, nan lunak ditanam baniah , nan kareh dibuek ladang , nan bancah palapeh itiak , ganangan katabek ikan , bukik batu katambang ameh, tambang timbago dan perak, tambang batu baro dengan minyak, batanam nan bapucuak , mamaliharo nan banyao
Hubungan alam dengan manusia adalah hubungan yang kompleks. Hubungan itu merupakan hubungan yang mengikat dari banyak sisi. Semua sisi kehidupan manusia
Terkait dengan alam . di alam mereka hidup , pada alam mereka belajar , dari alam mereka memperoleh kehidupan.


No comments: