PEGASUS
Pegasus adalah seekor kuda yang memiliki sayap putih lebar.Dalam mitologi yunani disebutkan bahwa pegasus lahir dari darah medusa saat Perseus memenggal kepalanya. Disebutkan juga bahwa Pegasus ditunggangi oleh Bellerophon untuk melawan Chimera. Pegasus adalah kuda yang mempunyai sayap dan penerbang yang unggul. Pegasus adalah hasil dari hubungan Medusa dan Poseidon yang menyakitkan. Lahir dari Medusa ketika kepalanya dipotong oleh Perseus. Dijinakkan ole Bellerophon dan melayaninya digunungnya selama petualangannya termasuk ketika Bellerophon membunuh Chimaera. Ketika Bellerophon ingin menerbangkan Pegasus ke gunung Olympus, dia dihempaskan oleh Zeus. Tetapi Pegasus tetap terbang dan berhasil tiba di gunung Olympus. Disinilah Pegasus menghabiskan hari-harinya dengan membawakan petir untuk Zeus.
Dragon
Naga merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan bangsa China. Hal ini dapat dilihat dari budaya China yang hampir semuanya berhubungan dengan hewan legenda ini. Sebaliknya, para peneliti telah lama meyakini bahwa naga hanyalah merupakan mahkluk khayalan semata yang hanya hadir dalam legenda-legenda klasik.
Namun sebuah penemuan pada tahun 1996 seolah menjawab keragu-raguan para ahli. Para arkeolog di China berhasil menemukan fosil naga ini di Desa Guanling, Kota Anshun, China. Penemuan ini membuktikan bahwa hewan yang dikeramatkan ini pernah ada
Chimaera

Chimaera adalah mahluk yang sangat menakutkan, dengan singa dibagian depan, kambing di bagian tengah dan naga dibagian belakang, serta kepala dari masing-masing mahluk itu. Chimaera mampu menyemburkan api dari mulutnya, dan napasnya menguap seperti asap gunung berapi, mahluk ini hidup di gunung Lycia di Yunani dan disebagian kecil gunung-gunung asia kecil sebelum dibinasakan oleh pahlawan Bellerophon.
Dalam mitos Yunani, Chimera (Chimaira atau Chimaera) adalah mahluk yang tercipta dari beberapa bagian hewan, Chimaera adalah salah satu keturunan dari Typhoon dan Echidna.
Gambaran singkat Homer dalam Iliad, “mahluk abadi, tidak manusiawi, didepannya adalah seekor singa dan dibelakangnya adalah ular dengan kambing ditengah-tengahnya, dengusan napasnya adalah api terang yang mengerikan.”
Chimaera biasanya berjenis kelamin perempuan. Chimaera bisa meramalkan terjadinya badai, kecelakaan kapal dan bencana alam (biasanya gunung meletus).
Disamping itu ada beberapa catatan lain tentang saudara-saudara Chimaera, salah satu versi mengatakan bahwa chimaera memiliki saudara kandung yaitu Orthrus, anjing berkepala dua, Cerberus, anjing berkepala tiga, Hydra dan Sphinx.
Pada akhirnya chimaera dikalahkan oleh Bellerophon, dengan bantuan Pegasus, dalam perintah raja Lobates dari Lycia, ketika Pegasus terbang Bellerophon memanah chimaera dari atas, selamat dari serangan kepala-kepala dan napas Chimaera.
Hecatoncheires
Hecantoncheires berarti “seratus tangan”. Mereka besar sekali, mempunyai 50 kepala dan seratus tangan yang mempunyai kekuatan hebat. Ada 3 makhluk ini yaitu : Briareus yang juga dipanggil Aegaeon, Cottus, dan Gyges yang juga dipanggil Gyes. Mereka lahir dari Gaia dan Uranus. Karena hubungan mereka yang buruk dengan Uranus, maka mereka dipaksa Uranus untuk kembali lagi kedalam rahim Gaia.
Hal ini menyebabkan pemberontakan Gaia terhadap Uranus. Ketika Cronus mempunyai kekuatan ia memenjarakan mereka di Tartarus. Mereka dibebaskan oleh Zeus dan bertarung bersama Zeus melawan Titans. Mereka bisa melemparkan batu-batu yang sangat besar 100 kali lebih banyak daripada lawannya. Salah satu dari mereka Briareus menjadi penjaga Zeus.
Medusa

Medusa memulai hidup sebagai anak perempuan yang sangat menyenangkan sehingga membuat Athena cemburu. Kecantikan Medusa menarik perhatian Poseidon. Dia merayu Medusa, tetapi sayangnya dia melakukannya dikuil Athena. Hal ini membuat Athena sangat marah. Ia lalu merubah Medusa menjadi Gorgon. Karena Medusa sebenarnya adalah manusia maka ia tidak abadi. Dirasa hukuman belum cukup, Athena membantu Perseus untuk memburu dan membunuh Medusa.Ketika Perseus memotong kepalanya, Pegasus dan Chrysaor anak Medusa dengan Poseidon terkuak. Darah Medusa jatuh di padang pasir Lybian dan berubah menjadi ular. Nantinya salah satu dari ular tersebut membunuh Mopsus.
Kuntilanak

Kuntilanak (bahasa Melayu: puntianak, pontianak) adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama “kuntilanak” atau “pontianak” kemungkinan besar berasal dari gabungan kata “bunting” (hamil) dan “anak”. sebenarnya disamping kuntilanak itu kepercayaan orang melayu dan thailand kita dapat menemuinya dlm cerita2 rakyat yg ada di negara lain di dunia. misalnya: banshee di daratan eropa (kalo di inggris ada yang namanya Jenny Greenteeth (lucu juga namanya)). klo kita lihat ciri2nya, banshee dan kuntilanak sangat mirip:
Jenglot “Monster Kecil” yang Misterius

Beberapa tahun lalu, sekitar akhir tahun 1997, tiba-tiba saja ada “makhluk” misterius yang jadi pembicaraan. Perawakannya kecil dengan tubuh tak lebih dari 12 cm dan rambutnya yang panjang, jarang dan kaku melewati kaki. Makhluk itu dinamakan jenglot.
Kabarnya, jenglot itu bukan benda mati. Konon ia hidup, namun tak ada yang pernah tahu kapan bergerak. Konon, makhluk misterius itu selalu menghabiskan darah manusia yang dicampur minyak japaron. Namun, sekali lagi, tak ada yang tahu kapan ia menenggaknya. Menurut Hendra, dalam menyantap sajiannya itu, jenglot tak menggunakan cara seperti yang dilakukan manusia pada umumnya. Yang jelas, dalam setiap 18 jam, sebanyak 3 cc darah dan minyak wangi yang disajikan akan berkurang sekitar 50 persen sampai 60 persen.
Jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah manusia (seorang pertapa) yang tengah mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang diyakini sebagai ilmu keabadian. Artinya, setiap orang yang memiliki ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia. “Namun, akibat kutukan, jasad jenglot tidak diterima di dunia sedangkan rohnya tidak diterima di akherat. Maka roh tersebut seperti terpenjara dalam jasad kecil ini,” kata Hendra. Setelah itu, sang pertapa menjadi emosional dan merasa sebagai jawara. Tak pelak, tubuhnya pun menyusut, hingga akhirnya mengecil. Empat taring kemudian tumbuh memanjang, tak sebanding dengan lebar mulutnya. Katanya, itu sebagai lambang keganasan dan sifat liar sang “monster”.
Samael

Samael adalah salah seorang dari 7 archangel dalam mitologi yang tersebar di daerah Palestina kuno. Samael diceritakan sebagai malaikat yang baik sekaligus jahat. Nama Samael berarti “Poison of God”. Terkadang Samael juga mendapat sebutan sebagai Angel of Death.
Samael merupakan penguasa dari surga tingkat ke 5 dan mengepalai 2 juta malaikat lainnya. Samael tinggal di surga tingkat ke 7. Samael disebutkan sebagai figur yang berkelahi dengan Yakub, selain itu juga sebagai figur yang menahan tangan Abraham waktu akan mengorbankan anaknya.
Pada mitologi di daerah Palestina kuno, sebelum Eve (Hawa), Adam memiliki istri lain yaitu Lilith. Karena perseteruannya dengan Adam, Lilith dibuang dari Taman Eden. Kemudian Lilith menjadi menjadi istri Samael dan melahirkan para pasukan setan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Samael adalah nama asli Lucifer sebelum dia jatuh ke bumi. Ular yang muncul di Taman Eden juga merupakan penjelmaan Samael, karena itu selain digambarkan sebagai malaikat, dia juga seringkali digambarkan sebagai ular bersayap.
Frankenstein
Sosok monster ini dihidupkan oleh Dr Victor Frankenstein. Seorang mahasiswa kedokteran yang melakukan eksperimen terlarang untuk membuktikan bahwa manusia bisa diciptakan dengan teknologi dan pemahaman mendalam akan ilmu kedokteran. Semua berawal dari keingintahuan, rasa penasaran, dan antusiasme masa muda akan ilmu pengetahuan. Terkejut melihat eksperimen profesornya, ia pun tergerak untuk menyempurnakan. Dr Victor Frankenstein pun terobsesi pada upaya untuk menciptakan sosok manusia sempurna. Ia pun menggunakan organ otak profesornya (yang baru saja meninggal), mengumpulkan potongan tubuh dari sejumlah jenazah yang masih baru, menjahit potongan-potongan itu dalam satu tubuh, dan menciptakan sesosok makhluk yang diyakininya akan menjadi manusia sempurna hasil rekayasa eksperimennya.
Setelah mengurung diri selama berhari bahkan berminggu-minggu mengerjakan eksperimen itu, Victor terkejut ketika makhluk eksperimennya yang dibangkitkan dengan energi listrik dari petir dan belut listrik itu ternyata menjadi sesosok makhluk buruk rupa, ia tak menyangka bahwa ia baru saja menciptakan “sesosok Iblis!”. Monster ini kemudian dikenal sebagai “FRANKENSTEIN”… walaupun itu penyebutan yang salah. Monster itu sebenarnya tanpa nama, tidak pernah diberi nama oleh penciptanya, dan menjadi makhluk asing yang mencari jati dirinya! Ia sebenarnya tidak tahu mengapa ia ada dan untuk apa ia diciptakan. Dalam pencariannya itu sang monster justru ia menjadi teror menakutkan sejumlah orang, terutama bagi penciptanya sendiri: dr Victor Frankenstein!
Frankenstein, merupakan cerita yang mungkin sudah akrab bagi kita. Kisah yang pernah populer dalam bentuk novel dan film sejak pertama kali dipublikasikan dalam sebuah buku terbitan 1818. Novel yang menggemparkan dan laku keras dipasaran hingga abad 20. Sebuah kisah yang berbau sains fiksi, menyentuh aspek kebudayaan, dan mengguncang emosi dalam bentuk horor. Begitu terkenalnya kisah tersebut, namun hanya sedikit yang tahu bahwa cerita berjudul “Frankenstein – The Modern Prometheus” karya Mary Shelley itu ternyata dilandasi pengalaman pribadi yang menyeramkan yang dipadu dengan studi literatur, imajinasi liar, dan impian seorang muda usia 19 tahun.
Dari Alam Mimpi
Kisah besar itu berawal dari pengalaman nyata Mary Wollstonecraft Godwin (Mari Shelley) pada suatu musim panas tahun 1816 di sebuah kastil di tepi Lake Geneva, Swiss. Kastil itu adalah kediaman seorang penyair ternama Lord Byron. Kala itu Mary (masih 19 tahun) dan kekasihnya penyair Inggris Percy Shelley berkunjung ke sana atas undangan Lord Byron.
Malam itu cuaca buruk dengan hujan lebat, petir dan badai mengganas di luar tembok bangunan batu yang sudah tua. Ketiga seniman tulis itu berkumpul di dekat perapian. Mereka berbincang santai dalam temaran kehangatan dan nyala api yang meliuk-liuk.
Cuaca buruk membuat mereka jenuh, karena tak bisa beraktivitas di luar. Maka pada suatu malam, Byron menantang kedua tamunya untuk menulis sebuah cerita mencekam, masing-masing satu tulisan. Ketiganya pun sepakat dan memulai kegiatan menulis mereka di sana untuk mengisi waktu.
Pada suatu malam dengan badai yang masih menderu di luar sana, Mary yang sudah tertidur tiba-tiba terbangun akibat gangguan mimpi buruk. Ia kaget bukan kepalang manakala mendengar petir mendentum di luar sana. Keringat membanjir di tubuhnya. Mimpi buruk itu seolah nyata baginya, begitu hidup dan menakutkan.
Setelah bisa menguasai dirinya, Mary pun meraih kertas dan pena. Menjelang subuh hari itu ia jemarinya mulai menulis di bawah temaram lampu yang bersinar remang-remang. Ia menuliskan detail mimpinya itu dalam sebuah cerita.
Begini kira-kira sebagian kutipannya: “Saat merebahkan kepalaku di atas bantal, aku tak bisa tidur apalagi berpikir… Aku melihat sepasang mata, dengan tatapan yang pedih. Aku melihat seorang mahasiswa yang pucat sedang berlutut diam di samping sesuatu. Aku melihat sesosok bayangan seorang lelaki yang meregang didekatnya, lalu mesin besar di ruangan itu menunjukkan reaksi adanya tanda-tanda kehidupan, panel-panel yang bergerak sebagai penunjuk adanya sebuah reaksi dari sosok di samping mahasiswa itu. Sungguh menakutkan, sebuah kekuatan yang luar biasa sebagai akibat usaha keras seorang manusia untuk membentuk sesuatu cipataan yang menakjubkan di dunia!”
Dan Mary memenangkan pertaruhan di antara ketiganya. Karangan yang berasal dari mimpi buruknya itu pun kemudian ditulis dalam bentuk novel yang diterbitkan dua tahun kemudian. Dan melegenda sebagai kisah Frankenstein hingga ini hari!.
Tengu

Tengu (天狗, Tengu?) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang.
Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha.[1] Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様, tuan sihir?). Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti “sangat bangga dengan diri sendiri”. Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan “hana ga takai” (hidungnya tinggi)
Asal-usul
Tengu berhidung panjang seperti dikenal orang zaman sekarang merupakan hasil penggambaran orang pada abad pertengahan. Dalam cerita Konjaku Monogatari-shū, tengu digambarkan bisa berlari di udara, dan sebagai hantu berbentuk burung rajawali yang membuat orang kerasukan. Penggambaran tersebut diperkirakan mengambil model dari hantu Temma dalam konsep agama Buddha yang digambarkan berbadan manusia dan memiliki sepasang sayap.
Model awal tengu kemungkinan berubah pada paruh pertama zaman Muromachi. Dalam kumpulan cerita rakyat Otogizōshi terdapat cerita Tengu no Dairi (Istana Tengu) yang tokoh utamanya bernama Kurama Tengu. Selain itu, Ushiwakamaru dikabarkan menerima pelajaran seni pedang dari Tengu di Kuil Kurama. Dalam Hikayat Heike, tengu digambarkan seperti “Manusia tapi tidak seperti manusia, burung tapi tidak seperti burung, anjing tapi tidak seperti anjing, tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia, wajahnya seperti anjing, memiliki sayap di kanan kiri, dan bisa terbang.”
Kirin

Kirin atau Qilin adalah mahluh setengah naga setengah kuda, pada awalnya berasal dari mitologi China namun tersebar ke seluruh asia timur. Hewan nyata yang dianggap ‘mendekati’ kirin adalah jerapah (bingung kan? >.<), konon jerapah pernah dianggap sebagai Kirin. Dalam mitologi China, kirin adalah hewan suci yang memiliki sifat baik, namun kirin bisa menjadi hewan yang buas dan mengerikan saat terancam. Konon kirin hanya muncul di tempat2 yang dikuasain oleh penguasa yang baik dan bijaksana.
Naga / Nagini
umumnya orang indonesia mengenal yang disebut Naga adalah Dragon. Namun Naga sendiri sebenarnya adalah mahluk mitologis yang berbeda dengan Dragon. Naga muncul pada kebudayaan Hindu dan Budha, kemungkinan berasal dari daerah India dan sekitarnya. Naga adalah mahluk setengah ular, setengah manusia, terkadang digambarkan sebagai ular raksasa. Yang laki-laki disebut Naga, sedangkan versi perempuannya disebut Nagini. Naga sering dianggap sebagai entitas yang bersifat jahat, namun tidak jarang juga dianggap sebagai penjaga sungai atau danau
Phoenix
Phoenix adalah burung legenda yang mirip seekor elang tapi memiliki warna merah menyala seperti api yang terbang diangkasa. Phoenix disebut berasal dari matahari. Phoenix adalah burung api mitologi dari Mesir kuno dimana digambarkan sebagai burung yang mati oleh api dan dilahirkan kembali dari api. Biasanya digambarkan mempunyai bulu emas dan merah. Pada akhir kehidupannya, Phoenix diceritakan membangun sarang dari ranting kayu manis dimana kemudian terbakar. Burung musnah oleh api tapi kemudian Phoenix baru yang masih muda muncul dari api yang sama. Diyakini masa hidup Phoenix adalah 500-1461 tahun. Airmata Phoenix diyakini bisa menyembuhkan luka.
Scylla

Scylla menurut legenda Yunani, adalah seekor makhluk yang memiliki 6 kepala dan 12 kaki.Scylla dipercaya bahwa tadinya dia adalah seorang penyihir air yang kemudian dirubah menjadi monster oleh Circe.Setelah diubah menjadi monster, dia menghabiskan hidupnya untuk membalas dendam kepada pelaut yang lewat di laut.
Yeti

Yeti yang disebut sebagai Manusia Salju Liar telah menjadi legenda di daerah Himalaya.Dari dahulu sampai sekarang banyak cerita orang yang hilang di daerah pegunungan Himalaya, dipercaya mereka telah diculik oleh Yeti.Foto diatas diambil tahun 1925, N. A. Tombazzi melaporkan telah melihat hewan besar mirip manusia 300 yard dari Sikkim.Walaupun banyak yang telah melapor melihat yeti, tidak ada bukti yang menunjukan dia ada.Daerah tempat terlihatnya yeti sangat curam dan landai sehingga sulit diadakan investigasi.
Bigfoot

Bigfoot dilaporkan telah ditemukan didaerah Kanada dan Amerika Utara sejak abad 19-an.Dari jejak kakinya diperkirakan beratnya mencapai 400 kg.Bigfoot dikenal juga dengan nama Sasquatch, itu adalah nama hewan legenda yang beredar di Amerika Utara.Bigfoot kadang diciri2kan sangat besar, dengan bulu2 menutupi seluruh tubuh, dan orang percaya makhluk ini dapat ditemukan diseluruh dunia dengan nama2 yang berbeda, seperti Yeti di Tibet dan Nepal, Yeren di China dan Yowie di Australia.
Pegasus adalah seekor kuda yang memiliki sayap putih lebar.Dalam mitologi yunani disebutkan bahwa pegasus lahir dari darah medusa saat Perseus memenggal kepalanya. Disebutkan juga bahwa Pegasus ditunggangi oleh Bellerophon untuk melawan Chimera. Pegasus adalah kuda yang mempunyai sayap dan penerbang yang unggul. Pegasus adalah hasil dari hubungan Medusa dan Poseidon yang menyakitkan. Lahir dari Medusa ketika kepalanya dipotong oleh Perseus. Dijinakkan ole Bellerophon dan melayaninya digunungnya selama petualangannya termasuk ketika Bellerophon membunuh Chimaera. Ketika Bellerophon ingin menerbangkan Pegasus ke gunung Olympus, dia dihempaskan oleh Zeus. Tetapi Pegasus tetap terbang dan berhasil tiba di gunung Olympus. Disinilah Pegasus menghabiskan hari-harinya dengan membawakan petir untuk Zeus.
Dragon
Naga merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan bangsa China. Hal ini dapat dilihat dari budaya China yang hampir semuanya berhubungan dengan hewan legenda ini. Sebaliknya, para peneliti telah lama meyakini bahwa naga hanyalah merupakan mahkluk khayalan semata yang hanya hadir dalam legenda-legenda klasik.
Namun sebuah penemuan pada tahun 1996 seolah menjawab keragu-raguan para ahli. Para arkeolog di China berhasil menemukan fosil naga ini di Desa Guanling, Kota Anshun, China. Penemuan ini membuktikan bahwa hewan yang dikeramatkan ini pernah ada
Chimaera
Chimaera adalah mahluk yang sangat menakutkan, dengan singa dibagian depan, kambing di bagian tengah dan naga dibagian belakang, serta kepala dari masing-masing mahluk itu. Chimaera mampu menyemburkan api dari mulutnya, dan napasnya menguap seperti asap gunung berapi, mahluk ini hidup di gunung Lycia di Yunani dan disebagian kecil gunung-gunung asia kecil sebelum dibinasakan oleh pahlawan Bellerophon.
Dalam mitos Yunani, Chimera (Chimaira atau Chimaera) adalah mahluk yang tercipta dari beberapa bagian hewan, Chimaera adalah salah satu keturunan dari Typhoon dan Echidna.
Gambaran singkat Homer dalam Iliad, “mahluk abadi, tidak manusiawi, didepannya adalah seekor singa dan dibelakangnya adalah ular dengan kambing ditengah-tengahnya, dengusan napasnya adalah api terang yang mengerikan.”
Chimaera biasanya berjenis kelamin perempuan. Chimaera bisa meramalkan terjadinya badai, kecelakaan kapal dan bencana alam (biasanya gunung meletus).
Disamping itu ada beberapa catatan lain tentang saudara-saudara Chimaera, salah satu versi mengatakan bahwa chimaera memiliki saudara kandung yaitu Orthrus, anjing berkepala dua, Cerberus, anjing berkepala tiga, Hydra dan Sphinx.
Pada akhirnya chimaera dikalahkan oleh Bellerophon, dengan bantuan Pegasus, dalam perintah raja Lobates dari Lycia, ketika Pegasus terbang Bellerophon memanah chimaera dari atas, selamat dari serangan kepala-kepala dan napas Chimaera.
Hecatoncheires
Hecantoncheires berarti “seratus tangan”. Mereka besar sekali, mempunyai 50 kepala dan seratus tangan yang mempunyai kekuatan hebat. Ada 3 makhluk ini yaitu : Briareus yang juga dipanggil Aegaeon, Cottus, dan Gyges yang juga dipanggil Gyes. Mereka lahir dari Gaia dan Uranus. Karena hubungan mereka yang buruk dengan Uranus, maka mereka dipaksa Uranus untuk kembali lagi kedalam rahim Gaia.
Hal ini menyebabkan pemberontakan Gaia terhadap Uranus. Ketika Cronus mempunyai kekuatan ia memenjarakan mereka di Tartarus. Mereka dibebaskan oleh Zeus dan bertarung bersama Zeus melawan Titans. Mereka bisa melemparkan batu-batu yang sangat besar 100 kali lebih banyak daripada lawannya. Salah satu dari mereka Briareus menjadi penjaga Zeus.
Medusa
Medusa memulai hidup sebagai anak perempuan yang sangat menyenangkan sehingga membuat Athena cemburu. Kecantikan Medusa menarik perhatian Poseidon. Dia merayu Medusa, tetapi sayangnya dia melakukannya dikuil Athena. Hal ini membuat Athena sangat marah. Ia lalu merubah Medusa menjadi Gorgon. Karena Medusa sebenarnya adalah manusia maka ia tidak abadi. Dirasa hukuman belum cukup, Athena membantu Perseus untuk memburu dan membunuh Medusa.Ketika Perseus memotong kepalanya, Pegasus dan Chrysaor anak Medusa dengan Poseidon terkuak. Darah Medusa jatuh di padang pasir Lybian dan berubah menjadi ular. Nantinya salah satu dari ular tersebut membunuh Mopsus.
Kuntilanak

Kuntilanak (bahasa Melayu: puntianak, pontianak) adalah hantu yang dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir. Nama “kuntilanak” atau “pontianak” kemungkinan besar berasal dari gabungan kata “bunting” (hamil) dan “anak”. sebenarnya disamping kuntilanak itu kepercayaan orang melayu dan thailand kita dapat menemuinya dlm cerita2 rakyat yg ada di negara lain di dunia. misalnya: banshee di daratan eropa (kalo di inggris ada yang namanya Jenny Greenteeth (lucu juga namanya)). klo kita lihat ciri2nya, banshee dan kuntilanak sangat mirip:
Jenglot “Monster Kecil” yang Misterius
Beberapa tahun lalu, sekitar akhir tahun 1997, tiba-tiba saja ada “makhluk” misterius yang jadi pembicaraan. Perawakannya kecil dengan tubuh tak lebih dari 12 cm dan rambutnya yang panjang, jarang dan kaku melewati kaki. Makhluk itu dinamakan jenglot.
Kabarnya, jenglot itu bukan benda mati. Konon ia hidup, namun tak ada yang pernah tahu kapan bergerak. Konon, makhluk misterius itu selalu menghabiskan darah manusia yang dicampur minyak japaron. Namun, sekali lagi, tak ada yang tahu kapan ia menenggaknya. Menurut Hendra, dalam menyantap sajiannya itu, jenglot tak menggunakan cara seperti yang dilakukan manusia pada umumnya. Yang jelas, dalam setiap 18 jam, sebanyak 3 cc darah dan minyak wangi yang disajikan akan berkurang sekitar 50 persen sampai 60 persen.
Jenglot pada masa ribuan tahun lalu adalah manusia (seorang pertapa) yang tengah mempelajari ilmu Bethara Karang. Ilmu Bethara Karang diyakini sebagai ilmu keabadian. Artinya, setiap orang yang memiliki ilmu tersebut akan hidup abadi di dunia. “Namun, akibat kutukan, jasad jenglot tidak diterima di dunia sedangkan rohnya tidak diterima di akherat. Maka roh tersebut seperti terpenjara dalam jasad kecil ini,” kata Hendra. Setelah itu, sang pertapa menjadi emosional dan merasa sebagai jawara. Tak pelak, tubuhnya pun menyusut, hingga akhirnya mengecil. Empat taring kemudian tumbuh memanjang, tak sebanding dengan lebar mulutnya. Katanya, itu sebagai lambang keganasan dan sifat liar sang “monster”.
Samael
Samael adalah salah seorang dari 7 archangel dalam mitologi yang tersebar di daerah Palestina kuno. Samael diceritakan sebagai malaikat yang baik sekaligus jahat. Nama Samael berarti “Poison of God”. Terkadang Samael juga mendapat sebutan sebagai Angel of Death.
Samael merupakan penguasa dari surga tingkat ke 5 dan mengepalai 2 juta malaikat lainnya. Samael tinggal di surga tingkat ke 7. Samael disebutkan sebagai figur yang berkelahi dengan Yakub, selain itu juga sebagai figur yang menahan tangan Abraham waktu akan mengorbankan anaknya.
Pada mitologi di daerah Palestina kuno, sebelum Eve (Hawa), Adam memiliki istri lain yaitu Lilith. Karena perseteruannya dengan Adam, Lilith dibuang dari Taman Eden. Kemudian Lilith menjadi menjadi istri Samael dan melahirkan para pasukan setan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa Samael adalah nama asli Lucifer sebelum dia jatuh ke bumi. Ular yang muncul di Taman Eden juga merupakan penjelmaan Samael, karena itu selain digambarkan sebagai malaikat, dia juga seringkali digambarkan sebagai ular bersayap.
Frankenstein
Sosok monster ini dihidupkan oleh Dr Victor Frankenstein. Seorang mahasiswa kedokteran yang melakukan eksperimen terlarang untuk membuktikan bahwa manusia bisa diciptakan dengan teknologi dan pemahaman mendalam akan ilmu kedokteran. Semua berawal dari keingintahuan, rasa penasaran, dan antusiasme masa muda akan ilmu pengetahuan. Terkejut melihat eksperimen profesornya, ia pun tergerak untuk menyempurnakan. Dr Victor Frankenstein pun terobsesi pada upaya untuk menciptakan sosok manusia sempurna. Ia pun menggunakan organ otak profesornya (yang baru saja meninggal), mengumpulkan potongan tubuh dari sejumlah jenazah yang masih baru, menjahit potongan-potongan itu dalam satu tubuh, dan menciptakan sesosok makhluk yang diyakininya akan menjadi manusia sempurna hasil rekayasa eksperimennya.
Setelah mengurung diri selama berhari bahkan berminggu-minggu mengerjakan eksperimen itu, Victor terkejut ketika makhluk eksperimennya yang dibangkitkan dengan energi listrik dari petir dan belut listrik itu ternyata menjadi sesosok makhluk buruk rupa, ia tak menyangka bahwa ia baru saja menciptakan “sesosok Iblis!”. Monster ini kemudian dikenal sebagai “FRANKENSTEIN”… walaupun itu penyebutan yang salah. Monster itu sebenarnya tanpa nama, tidak pernah diberi nama oleh penciptanya, dan menjadi makhluk asing yang mencari jati dirinya! Ia sebenarnya tidak tahu mengapa ia ada dan untuk apa ia diciptakan. Dalam pencariannya itu sang monster justru ia menjadi teror menakutkan sejumlah orang, terutama bagi penciptanya sendiri: dr Victor Frankenstein!
Frankenstein, merupakan cerita yang mungkin sudah akrab bagi kita. Kisah yang pernah populer dalam bentuk novel dan film sejak pertama kali dipublikasikan dalam sebuah buku terbitan 1818. Novel yang menggemparkan dan laku keras dipasaran hingga abad 20. Sebuah kisah yang berbau sains fiksi, menyentuh aspek kebudayaan, dan mengguncang emosi dalam bentuk horor. Begitu terkenalnya kisah tersebut, namun hanya sedikit yang tahu bahwa cerita berjudul “Frankenstein – The Modern Prometheus” karya Mary Shelley itu ternyata dilandasi pengalaman pribadi yang menyeramkan yang dipadu dengan studi literatur, imajinasi liar, dan impian seorang muda usia 19 tahun.
Dari Alam Mimpi
Kisah besar itu berawal dari pengalaman nyata Mary Wollstonecraft Godwin (Mari Shelley) pada suatu musim panas tahun 1816 di sebuah kastil di tepi Lake Geneva, Swiss. Kastil itu adalah kediaman seorang penyair ternama Lord Byron. Kala itu Mary (masih 19 tahun) dan kekasihnya penyair Inggris Percy Shelley berkunjung ke sana atas undangan Lord Byron.
Malam itu cuaca buruk dengan hujan lebat, petir dan badai mengganas di luar tembok bangunan batu yang sudah tua. Ketiga seniman tulis itu berkumpul di dekat perapian. Mereka berbincang santai dalam temaran kehangatan dan nyala api yang meliuk-liuk.
Cuaca buruk membuat mereka jenuh, karena tak bisa beraktivitas di luar. Maka pada suatu malam, Byron menantang kedua tamunya untuk menulis sebuah cerita mencekam, masing-masing satu tulisan. Ketiganya pun sepakat dan memulai kegiatan menulis mereka di sana untuk mengisi waktu.
Pada suatu malam dengan badai yang masih menderu di luar sana, Mary yang sudah tertidur tiba-tiba terbangun akibat gangguan mimpi buruk. Ia kaget bukan kepalang manakala mendengar petir mendentum di luar sana. Keringat membanjir di tubuhnya. Mimpi buruk itu seolah nyata baginya, begitu hidup dan menakutkan.
Setelah bisa menguasai dirinya, Mary pun meraih kertas dan pena. Menjelang subuh hari itu ia jemarinya mulai menulis di bawah temaram lampu yang bersinar remang-remang. Ia menuliskan detail mimpinya itu dalam sebuah cerita.
Begini kira-kira sebagian kutipannya: “Saat merebahkan kepalaku di atas bantal, aku tak bisa tidur apalagi berpikir… Aku melihat sepasang mata, dengan tatapan yang pedih. Aku melihat seorang mahasiswa yang pucat sedang berlutut diam di samping sesuatu. Aku melihat sesosok bayangan seorang lelaki yang meregang didekatnya, lalu mesin besar di ruangan itu menunjukkan reaksi adanya tanda-tanda kehidupan, panel-panel yang bergerak sebagai penunjuk adanya sebuah reaksi dari sosok di samping mahasiswa itu. Sungguh menakutkan, sebuah kekuatan yang luar biasa sebagai akibat usaha keras seorang manusia untuk membentuk sesuatu cipataan yang menakjubkan di dunia!”
Dan Mary memenangkan pertaruhan di antara ketiganya. Karangan yang berasal dari mimpi buruknya itu pun kemudian ditulis dalam bentuk novel yang diterbitkan dua tahun kemudian. Dan melegenda sebagai kisah Frankenstein hingga ini hari!.
Tengu
Tengu (天狗, Tengu?) adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang, wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang sangat panjang.
Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami agama Buddha.[1] Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様, tuan sihir?). Dalam bahasa Jepang dikenal ungkapan Tengu ni naru yang berarti “sangat bangga dengan diri sendiri”. Ungkapan ini kemungkinan berasal dari ungkapan “hana ga takai” (hidungnya tinggi)
Asal-usul
Tengu berhidung panjang seperti dikenal orang zaman sekarang merupakan hasil penggambaran orang pada abad pertengahan. Dalam cerita Konjaku Monogatari-shū, tengu digambarkan bisa berlari di udara, dan sebagai hantu berbentuk burung rajawali yang membuat orang kerasukan. Penggambaran tersebut diperkirakan mengambil model dari hantu Temma dalam konsep agama Buddha yang digambarkan berbadan manusia dan memiliki sepasang sayap.
Model awal tengu kemungkinan berubah pada paruh pertama zaman Muromachi. Dalam kumpulan cerita rakyat Otogizōshi terdapat cerita Tengu no Dairi (Istana Tengu) yang tokoh utamanya bernama Kurama Tengu. Selain itu, Ushiwakamaru dikabarkan menerima pelajaran seni pedang dari Tengu di Kuil Kurama. Dalam Hikayat Heike, tengu digambarkan seperti “Manusia tapi tidak seperti manusia, burung tapi tidak seperti burung, anjing tapi tidak seperti anjing, tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia, wajahnya seperti anjing, memiliki sayap di kanan kiri, dan bisa terbang.”
Kirin
Kirin atau Qilin adalah mahluh setengah naga setengah kuda, pada awalnya berasal dari mitologi China namun tersebar ke seluruh asia timur. Hewan nyata yang dianggap ‘mendekati’ kirin adalah jerapah (bingung kan? >.<), konon jerapah pernah dianggap sebagai Kirin. Dalam mitologi China, kirin adalah hewan suci yang memiliki sifat baik, namun kirin bisa menjadi hewan yang buas dan mengerikan saat terancam. Konon kirin hanya muncul di tempat2 yang dikuasain oleh penguasa yang baik dan bijaksana.
Naga / Nagini
umumnya orang indonesia mengenal yang disebut Naga adalah Dragon. Namun Naga sendiri sebenarnya adalah mahluk mitologis yang berbeda dengan Dragon. Naga muncul pada kebudayaan Hindu dan Budha, kemungkinan berasal dari daerah India dan sekitarnya. Naga adalah mahluk setengah ular, setengah manusia, terkadang digambarkan sebagai ular raksasa. Yang laki-laki disebut Naga, sedangkan versi perempuannya disebut Nagini. Naga sering dianggap sebagai entitas yang bersifat jahat, namun tidak jarang juga dianggap sebagai penjaga sungai atau danau
Phoenix
Phoenix adalah burung legenda yang mirip seekor elang tapi memiliki warna merah menyala seperti api yang terbang diangkasa. Phoenix disebut berasal dari matahari. Phoenix adalah burung api mitologi dari Mesir kuno dimana digambarkan sebagai burung yang mati oleh api dan dilahirkan kembali dari api. Biasanya digambarkan mempunyai bulu emas dan merah. Pada akhir kehidupannya, Phoenix diceritakan membangun sarang dari ranting kayu manis dimana kemudian terbakar. Burung musnah oleh api tapi kemudian Phoenix baru yang masih muda muncul dari api yang sama. Diyakini masa hidup Phoenix adalah 500-1461 tahun. Airmata Phoenix diyakini bisa menyembuhkan luka.
Scylla
Scylla menurut legenda Yunani, adalah seekor makhluk yang memiliki 6 kepala dan 12 kaki.Scylla dipercaya bahwa tadinya dia adalah seorang penyihir air yang kemudian dirubah menjadi monster oleh Circe.Setelah diubah menjadi monster, dia menghabiskan hidupnya untuk membalas dendam kepada pelaut yang lewat di laut.
Yeti
Yeti yang disebut sebagai Manusia Salju Liar telah menjadi legenda di daerah Himalaya.Dari dahulu sampai sekarang banyak cerita orang yang hilang di daerah pegunungan Himalaya, dipercaya mereka telah diculik oleh Yeti.Foto diatas diambil tahun 1925, N. A. Tombazzi melaporkan telah melihat hewan besar mirip manusia 300 yard dari Sikkim.Walaupun banyak yang telah melapor melihat yeti, tidak ada bukti yang menunjukan dia ada.Daerah tempat terlihatnya yeti sangat curam dan landai sehingga sulit diadakan investigasi.
Bigfoot

Bigfoot dilaporkan telah ditemukan didaerah Kanada dan Amerika Utara sejak abad 19-an.Dari jejak kakinya diperkirakan beratnya mencapai 400 kg.Bigfoot dikenal juga dengan nama Sasquatch, itu adalah nama hewan legenda yang beredar di Amerika Utara.Bigfoot kadang diciri2kan sangat besar, dengan bulu2 menutupi seluruh tubuh, dan orang percaya makhluk ini dapat ditemukan diseluruh dunia dengan nama2 yang berbeda, seperti Yeti di Tibet dan Nepal, Yeren di China dan Yowie di Australia.
No comments:
Post a Comment